UNTUKMU SAHABAT
Sahabat . . .
Kau adalah sahabat yang sejati
Yang mau menerima aku apa adanya
Yang mau berteman denganku dengan tulus
Yang mau mendengar cerita-ceritaku tentang suka dukaku
Sahabat. . .
Kau yang meluruskan jalanku
Kala kau tahu jalan yang kutempuh mulai menyimpang
Dan kau berikan aku nasehat-nasehatmu
Yang kadang kala tak ku acuhkan bahkan kutertawakan
Tapi kau tak sakit hati atau marah
Sahabat. . .
Kini kau telah pergi ke tanah seberang
Pergi untuk meneruskan cita-citanu
Dan kini tinggallah aku sorang diri di sini
Tiada teman berbagi cerita suka
Dan teman yang menghiburku kala duka
Sahabat. . .
Aku merindukan dirimu
Merindukan nasehat-nasehatmu, crita-ceritamu
Merindukan tawa candamu
Dan aku juga merindukan pertemuan kita kembali
Tapi mungkinkah itu terjadi sobat ???

Kawan, masihkah kau ingat saat itu
Kala kita lalui jalan lurus menanjak
Dimana ditepinya berjejer pepohonan
Yang seolah hendak meneduhi kita
Masihkah kau ingat saat itu
Saat kau membuat kenangan tuk hari esok
Setelah itu, waktu memisahkan kita
Meskipun perpisahan itu tidaklah kau inginkan
Tapi, sejak perjalanan kita
Ada perasaan yang mengatakan
Bahwa suatu waktu kita harus berpisah
Dan entah berapa lama waktu memisahkan kita
Kawan, masihkah kau ingat saat itu
Saat pertama hatiku luluh
Kau katakan bahwa aku begitu aneh
Kau tahu sobat, saat itu aku begitu gelisah
Benar-benar gelisah !
Dan entahlah, ada perasaan aneh menjalari jiwaku
Ada suatu rasa dibatas keacuhanku
Yang tak pernah kurasa selama ini
Dari buku : Apresiasi Puisi Remaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar