Sabtu, 12 November 2011

Puisi

UNTUK MAMA
Tiada kasih seputih kasihmu                                      
Tiada cinta seabadi cintamu
Yah . . .enkaulah mama
Engkaulah tumpuan kasih sayangku
Meskipun kadang kulupa akan kasihmu
Meskipun kadang kubuta akan cintamu
Namun engkau tetap kasih
Mama ku tak dapat membalas jasamu      
Hanya dengan do’a
Dan do’ayang kupanjatkan slalu 

AKU MELANGKAH

Aku melangkah
Dengan debu melekat
Dengan mata sembab
Dengan pedih membias
          Aku melangkah
          Di tengah malam
          Di tengah padang
          Di tengah kehampaan
          Di antara pilar
Aku melangkah
Tinggalkan kenangan
Tinggalkan impian
Tinggakan kau
Masa laluku                                                  



MATAHARIKU
Matahariku
Sinarilah gelap mataku
Agar aku tetap berjalan
Berjalan lurus di jalan Tuhanku
          Matahariku. . .
          Sinarilah gelap telingaku
          Agar rahasia yang ku dengar
          Tidak akan sekalipun kukatakan
          Kukatakan kepada siapapun
          Walaupun telinga kiriku
Matahariku. . .
Sinarilah gelap hatiku
Agar janji yang kypatri
Tidak akan sekalipun aku ingkari

REMAJA
Usia menanjak dewasa
Punya rasa tanggungjawab
Mencoba untuk berdiri sendiri
Adakah itu akan kita capai ?
          Punya hasrat . . .
          Punya cita” yang tinggi
          Pernahkah ini akan trcapai ?
          Sedangkan teman semakin maju
          Tidak peduli akan dunia
          Dunia fana yang penuh dengan noda
Hai remaja . . .
Mana bukti baktimu pada nusa dan bangsa ?
Mana janjimu pada orangtua dan gurumu ?
Kau seolah-olah tidak peduli akan hidup


Yang penting bagimu hanya berfoya-foya
Untuk menghambur-hamburkan rejeki
Yang diberikan Tuhan kepada orangtuamu
                    Adakah itu baktimu . . .
                    Adakah itu cita-citanu yang luhur ?
                    Remaja,
                    Kau adalah harapan dan penerus
                    Bangsa dan negaramu


KUINGIN KAU SLALU

Kuingin kau slalu mencintaiku dari jauh
Dengan perasaan dan kenangan
Merelakan waktu menepis impian
Menjaga yang kita janjikan
          Kuingin kau slalu mencintaiku dari jauh
          Dengan kenangan dan kerinduan
          Merelakan waktu meneteskan peluh
          Menjemput pagi jatuhnya embun
Kuingin kau slalu mencintaiku dari jauh         
Dengan kerinduan dan kesetiaan
Mmbuang segala sangkaan
Lewat pengalaman masa silam
          Kuingin kau slalu mencintaiku dari jauh
          Dengan kesetiaan dalam kesendirian
          Melewati waktu tanpa pertemuan
          Bertahan di garis penantian
Kuingin kau slalu mencintaiku dari jauh
Karna ‘ku slalu mencintaimu walau jauh
         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar